Selasa, 22 November 2011

Pengamaman Timnas U-23 buruk

Penanggung jawab timnas Indonesia, Bernhard Limbong, mengaku kecewa atas kelalaian Inasoc dalam menyelenggarakan laga final SEA Games 2011 pada Senin lalu, 21 November 2011. Sebab, skuad Timnas U-23 Indonesia sempat mendapat teror dari suporter Indonesia jelang laga dimulai karena tidak adanya penjagaan yang baik.
Teror bermula saat bus Timnas Indonesia sulit memasuki area dalam stadion karena membludaknya puluhan ribu suporter di area stadion. Alhasil, seluruh anggota skuad timnas Indonesia harus turun bus dan terpaksa berjalan kaki di tengah kerumunan suporter.

Para suporter pun langsung mengerubungi Egi Melgiansyah dan kawan-kawan yang sedang berusaha masuk ke dalam stadion. Beberapa berusaha mengajak para pemain bersalaman. Namun, situasi berubah jadi kisruh. Sejumlah penggawa Timnas U-23 sempat didorong-dorong dan kena pukulan ringan.
"Kami sangat kecewa kepada Inasoc sebagai penyelenggara pertandingan. Okto Maniani sempat pingsan sebelum laga karena didorong hingga terjerembab. Diego Michiels juga mengalami hal yang sama," ujar Bernhard.

"Penyelenggaranya jelek. Mestinya jalur bus Timnas harus disterilkan. Tapi malah tertutup oleh suporter. Dan parahnya lagi, ada dua korban meninggal kesulitan untuk dievakuasi karena ambulans tidak bisa keluar stadion karena padat," tambahnya.

Diego mengakui dia sempat terkena pukulan tak sengaja dari para suporter yang mengerubungi para pemain. "Karena memang situasinya sangat padat suporter. Tapi itu tidak masalah dan tidak mengganggu aksi saya di lapangan," ujarnya tersenyum.

sumber :    vivanews.com

Senin, 21 November 2011

Perjuangan timnas U-23


Malaysia Menang Lewat Adu Penalti

 


Selasa, 22 November 2011
Jakarta (Suara Karya): Indonesia kembali gagal merebut emas di cabang sepak bola SEA Games 2011 setelah kalah dari Malaysia lewat adu penalti. Ini menjadi pengalaman pahit kedua setelah di final tahun 1997 saat jadi tuan rumah, Indonesia kalah dari Thailand, juga lewat adu penalti.
Tim U-23 Malaysia sukses mempertahankan gelar juara SEA Games lewat adu penalti 5-4, setelah kedudukan 1-1 bertahan hingga babak perpanjangan Waku. Di babak adu penalti, dua pemain Indonesia, Gunawan Dwi Cahyo dan Ferdinan Sinaga gagal menceploskan bola ke gawang. Sementara pemain Malaysia yang gagal menceploskan bola ke gawang adalah Saarni Fakri.
Tiga pemain Indonesia, Titus Bonai, Egi Melgiansyah dan Abdul Rahman sukses memasukkan bola ke gawang. Sedangkan empat pemain Malaysia yang sukses memasukkan bola ke gawang Jasuli Mahadi, Othman M Fandi, M Fadli dan Bakhtiar Baddrol.
Pertandingan final SEA Games XXVII di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senin (21/11) malam berlangsung cepat dan menarik. Kedua kesebelasan menampilkan permainan terbuka dan menyerang.
Indonesia unggul di menit 4 lewat gol yang dicetak Gunawan Dwi Cahyo. Gol berawal dari tendangan sudut Oktovianus Maniani. Bola melayang tinggi ke tiang jauh, mengarah pada Gunawan Dwi Cahyo yang berdiri tak terkawal. Dengan tandukan yang mantap, bek Indonesia itu berhasil menggetarkan jala Malaysia. Stadion GBK serasa runtuh oleh gol tersebut.

Malaysia tampak tidak kalut dengan ketinggalannya itu. Mereka bahkan mencoba menaikkan tempo permainan dengan menguatkan kerja sama di lini tengah.
Permainan semakin menarik. Secara bergiliran kedua tim melakukan serangan yang membuat penonton menahan nafasnya. Di menit 16 Titus Bonai menceploskan bola ke gawang Malaysia, tapi wasit meniup peluit pertanda offside.
Malaysia dua kali melakukan tekanan yang membahayakan pertahanan Indonesia. Diego Michels membuat blok krusial di kotak penalti, sementara sundulan Asrarudin masih melayang di atas mistar gawang Meiga.
Di menit 33 publik Senayan bungkam ketika Malaysia mencetak gol penyama. Dari serbuan Bakhtiar Baddrol di sektor kiri pertahanan Indonesia, ia melepaskan crossing pendek ke mulut gawang. Asrarudin sambil menjatuhkan diri berhasil menyambar bola, dan sundulannya bersarang di pojok kanan jala Meiga Kurnia.
Skor berubah menjadi 1-1 dan bertahan sampai babak pertama selesai. Di babak kedua, Kedua tim kembali saling serang. Indonesia melakukan tekanan lebih dulu. Sejumlah peluang didapat Ptrich Wanggai. Namun sayang Wanggai belum mampu menjebol gawang Malaysia.
Tak hanya Indonesia, Malaysia juga beberapa kali melakukan serangan yang membahayakan. Sejumlah peluang mencetak gol juga didapat Malaysia. Tapi tak satu pun berbuah gol. Hingga babak kedua usai, tak ada gol tercipta, kedudukan pun masih 1-1. Laga dilanjutkan dengan perpanjangan waktu 2 x 15 menit.
Di perpanjangan waktu, Ferdinan Sinaga sempat menceploskan bola ke gawang, namun sayang wasit menganulirnya karena terlebih dulu offside. Hingga perpanjangan 2 X 15 menit tak ada gol tambahan dan pertandingan dilanjutkan dengan adu penalti. (Syamsudin W)